Kapal Perang Belanda

Kapal Perang Belanda Bakal Dijadikan Wisata Bawah Air 

TEMPO Interaktif, Sumenep - Bangkai kapal perang milik belanda bernama Feyernod 455-456 yang ditemukan di dasar laut perairan Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, akan dijadikan lokasi wisata bawah air.

Selain memiliki nilai sejarah karena diperkirakan digunakan saat Perang Dunia I dan II, di sekitar lokasi tenggelamnya kapal juga memiliki keindahan alam bawah laut, seperti terumbu karang. "Menurut para penyelam, kapal tersebut juga jadi hunian beragam jenis ikan langka nan indah," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Sumenep, Mohammad Natsir, Rabu (16/3).

Namun, lanjut dia, banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum bisa dijadikan wisata bawah laut. Di antaranya seperti menyiapkan alat menyelam dan alat standar keselamatan. Apalagi, kapal perang itu masih berbahaya karena di dalamnya ditemukan meriam, amunisi dan beragam jenis senjata yang bisa meledak. "Kami minta warga tidak mendekati kapal, karena masih berbahaya," ujarnya.

Natsir menambahkan, hasil penelitian yang dilakukan tim dari TNI Angkatan Laut dan BP3 Trowulan Mojokerto menyimpulkan kapal tersebut termasuk benda bersejarah sehingga harus dilestarikan. "Ini memang kapal perang, buatan tahun 1914 di Rotterdam Belanda," ujarnya.

Sementara itu, Pembina Saka Bahari Lantamal 5 Sersan Mayor Muhadi, salah satu tim penyelam, mengaku mengalami kejadian aneh saat berada di dalam kapal. Dia mengaku melihat keanehan berupa ikan berenang tanpa kepala atau ikan berkepala tapi badannya tinggal tulang belulang. "Siang atau malam hari, saya melihat hal aneh seperti itu,"ujarnya.

Bangkai kapal perang ini pertama kali ditemukan nelayan setempat yang biasanya menyelam untuk mencari tripang. Kapal ini memiliki panjang 50 meter dan lebar tujuh meter. Hanya 1,5 meter badan kapal yang tampak di permukaan dan bagian lainnya terbenam lumpur